25 Kata Kata Pepatah Sunda Kolot Baheula dan Artinya - Kmpublisher.my.id

25 Kata Kata Pepatah Sunda Kolot Baheula dan Artinya

25 Kata Kata Pepatah Sunda Kolot Baheula dan Artinya


25 Kata Kata Pepatah Sunda Kolot Baheula adalah nasehat dari orang tua terdahulu yang didalam setiap pepatah kata kata nya terdapat nasehat nasehat atau Pepeling yang memiliki makna yang bisa diambil dijadikan bekal oleh kita diri kita masing-masing, supaya kita lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan.

Tentu kita tidak asing lagi dengan Kata Kata Pepatah Sunda Kolot Baheula karena pepatah sunda ini seringkali kita dengarkan di dalam cerita sunda, tetapi jika anda belum mengetahui pepatah sunda ini anda bisa membaca nya dibawah seperti yang telah dikutip dari basasunda.com


Berikut adalah kumpulan Filsafat, Papatah kolot baheula keur Kahirupan, Papatah Kolot Baheula Sunda Buhun, Papatah Sunda keur kabogoh, Papatah Sunda keur kahirupan, Siloka Sunda Pepeling, Kata kata Sunda Buhun ngaji diri, Papatah kolot baheula keur Kahirupan, Pepeling Sunda Kahirupan, Papatah Semar Sunda, Papatah Sunda purwadaksi, Papatah Sunda nyiar elmu, Papatah Sunda keur rumah tangga, kata-kata sunda peurih hate yang bisa anda gunakan sebagai Caption atau status Wa dan lainnya.

1. Sacangreud pageuh sagolek pangkék

(Harus bisa menepati janji dan konsisten, tidak melanggar kesepakatan, jangan menarik kembali apa yang telah diucapkan atau dijanjikan sebelumnya)

2. Ulah lanca linci luncat mulang udar tina tali gadang

(Jangan pernah ingkar atau membohongi janji sendiri, kita harus memiliki pendirian yang teguh)

3. Ulah lali ka purwadaksina

(Jangan lupakan asal-usul kita, jangan merubah adat kebiasaan , jangan menjadi sombong dan angkuh, serta jangan melupakan keluarga sendiri atau berubah perilaku karena telah menjadi orang kaya atau berpangkat tinggi)

4. Nyaur kudu diukur nyabda kudu diungang

(Jika berbicara jangan sembarangan, segala perkataan harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum diucapkan, berbicara harus tepat, jelas, dan bermakna. Senantiasa mengendalikan diri dalam berkata-kata)

5. Kudu hadé gogog hadé tagog, hade omong bari hade lampah

(Harus baik budi bahasa dan tingkah laku, serta harus konsisten dengan perkataan dan perilakunya)

6. Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh

(Harus saling menyayangi, memberi nasihat, mengayomi dan senantiasa hidup rukun)

7. Ulah ngaliarkeun taleus ateul

(Jangan menyebarkan perkara atau hal yang dapat menimbulkan keburukan. Jangan menyebarkan omongan kosong yang dapat menimblkan pertentangan, perselisihan, perpecahan. dan Jangan pula menyebarkan isu, gosip, hoax, menghasut, memfitnah, menghujat, dan sebagainya)

8. Bengkung ngariung bongkok ngaronyok

(Bersama-sama dalam suka maupun duka. Kompak dalam hal menghadapi kesulitan dan segala masalah harus diselesaikan secara bersama)

9. Bobot pangayom timbang taraju

(Semua yang dilakukan harus penuh pertimbangan)

10. Lain palid ku cikiih lain datang ku cileuncang

(Bukan hadir karena tanpa tujuan, Biasanya dikatakan bahwa seseorang itu bukanlah manusia sembarangan, dia datang membawa maksud tertentu. Waspadalah!)

11. Tarajé nangeuh dulang tinandé

(Suatu pernyataan kesetiaan dan siap dalam melaksanakan kewajibban atau perintah, khususnya seorang istri kepada suaminya)

12. Ulah pagiri- giri calik, pagirang- girang tampian

(Jangan berebut kekuasaan dan syirik. Tidak baik berlomba dalam segala perkara atau hal untuk saling memanas-manasi antara sesama)

13. Ulah ngukur baju sasereg awak

(Janganlah mempertimbangkan sesuatu hanya dari segi kepentingan pribadi, seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak boleh hanya memikirkan kepentingan pribadi, sebaiknya dia juga merasakan kesedihan dan kegembiraan orang lain, jangan hanya melihat dari kaca mata sendiri)

14. Ulah nyaliksik ka buuk leutik

(Jangan mencari keuntungan dari rakyat kecil, jangan memperalat maupun memeras yang lemah, membesarkan perkara yang dapat merugikan rakyat kecil)

15. Ulah kuméok méméh dipacok

(Jangan kalah sebelum bertanding, Jangan malas sebelum mencoba. Seorang kesatria jangan mundur sebelum dia berupaya keras).

16. Mun teu ngoprék moal nyapék, mun teu ngakal moal ngakeul, mun teu ngarah moal ngarih

(Bila kita tidak mau berpikir, berikhtiar atau berusaha tidak ada yang akan dimakan, dipakai, atau di diami. Segalanya harus dicari dengan menggunakan segala daya yang ada pada kita sehingga bermanfaat untuk kehidupan kelak)

17. Neangan luang ti papada urang

(Belajarlah untuk mencari wawasan serta pengetahuan dari pengalaman orang lain)

18. Nu lain kudu dilainkeun nu enya kudu dienyakeun, nu ulah kudu diulahkeun

(Segala sesuatu harus dikatakan berdasarkan dari kenyataan, jangan mengingkari fakta yang terjadi. Senantiasa hidup dalam kejujuran demi kepentingan bersama)

19. Kudu paheuyeuk- heuyeuk leungeun paantay-antay panangan

(Harus saling tolong-menolong, saling bekerjasama membangun kemitraan. Seia-sekata, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul)

20. Hirup Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh

(Kita harus saling mengasihi, mengasah, dan juga saling mengasuh antar sesama manusia)

21. Ngeduk cikur kedah mihatur nyokel jahe kedah micarek

(Kalau kita mau mengambil sesuatu itu, harus izin dulu dengan yang punya)

22. Kalakuan keok memeh dipacok

(Jangan menyerah sebelum mencoba)

23 Sacangreud pageuh sagolek pangkek

(Apa yang kita lakukan harus di iringi dengan komitmen dan konsisten)

24. Kalakuan lunca linci luncat mulang udar tina tali gadang, omat kalakuan lali tina purwadaksina

(Kita harus menuruti etika atau sesuatu yang sudah di tentukan)

25. Kudu bisa kabulu kabale

(Kita harus dapat menyesuaikan diri dimana saja berada)