Kata Nasehat: Keluarga Sakinah - Syaikh Muhammad Abdullah al-Nuunan - Kmpublisher.my.id

Kata Nasehat: Keluarga Sakinah - Syaikh Muhammad Abdullah al-Nuunan

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji hanya bagi Allah, semoga shalawat dari Allah dan keberkahan-Nya senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau semua, amma ba'du.
Kata Nasehat: Keluarga Sakinah - Syaikh Muhammad Abdullah al-Nuunan

Nikmat Allah kepada kita banyak sekali. "Dan jika engkau menghitung nikmat Allah niscaya kau tidak akan bisa menghitungnya." (QS An Nahl: 18).
Disebutkan dalam Al Qur'an dua kali, (yang artinya) " Dan jika kau menghitung nikmat Allah, niscaya kau tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat ingkar." (QS Ibrahim: 34). dan pada ayat yang lain diakhiri dengan (yang artinya) "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An Nahl: 18).

Pembahasan tentang nikmat tentu sangat panjang, namun mari kita bahas satu saja diantara nikmat-nikmat dari Allah 'azza wa jalla Yaitu nikmat yang banyak manusia tidak mendapatkanya, yaitu nikmat rumah, Ini adalah nikmat dari Allah 'azza wa jalla.

Allah 'azza wa jalla berfirman dalam surat Ni'am, sebagian ulama menamakannya surat Ni'am, yaitu surat An Nahl, untuk mengingatkan hamba-hamba-Nya akan nikmat ini. (yang artinya)
"Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah-rumah sebagai tempat tinggal, dan Dia menjadikan bagi kalian kemah-kemah dari kulit binatang ternak. yang kamu merasa ringan (membawa)-nya di waktu kamu berjalan dan di waktu kamu bermukim." (QS An Nahl: 80) Jadi, rumah itu adalah nikmat dari Allah 'azza wa jalla. Orang lain ada yang tidak memiliki rumah. Duduk di tanah, beralaskan tanah dan beratapkan langit. Dan pada nikmat berupa rumah ini, di dalamnya terdapat juga banyak nikmat. Nikmat penerangan, nikmat air, air untuk minum, untuk mandi, air yang panas dan yang dingin, dan banyak nikmat lainnya.

Rumah merupakan miniatur sebuah kampus. Sekarang di banyak tempat terdapat kampus-kampus, kampus yang meluluskan dokter meluluskan prajurit dan tentara, meluluskan insinyur, meluluskan guru, dan meluluskan profesi lainnya baik dari kalangan laki-laki ataupun perempuan Rumah ini adalah 'kampus kecil', maka kita harus memperhatikan kampus kecil ini, yang akan meluluskan putra dan putri kita.

"Ya, rumah Anda harus menjadi rumah yang islami, wahai para suami dan para istri. Bagaimanakah sebuah rumah yang islami? Bukan yang bentuknya demikian, atau ukurannya demikian, atau di tempat tertentu, bukan! Namun rumah yang islami adalah rumah yang berdiri di atas beberapa sifat, yang pertama adalah dzikir kepada Allah 'azza wa jalla Rumah kita harus dipenuhi dengan dzikir kepada Allah 'azza wa jalla. Jangan isi rumah kita dengan hal-hal yang diharamkan oleh Allah! suara teriakan, musik-musik, nyanyian, joget dan juga gambar-gambar yang terlarang, Kita jadikan rumah kita berdiri di atas dzikir kepada Allah 'azza wa jalla sehingga mendatangkan ketentraman. Terkisah ada seorang sahabat, duduk sedang shalat di rumahnya, sepertinya namanya Imran bin Husoin Ketika dia duduk ketika shalat di dalam rumahnya, dan anaknya, Yahya, berada di dekat kuda. Dia berkata, "Ketika aku membaca (Al Qur'an), kudanya bergerak-gerak, kudanya berjalan berkeliling." Kemudian dia membaca lagi, dan terulang lagi kejadian dan pemandangan yang sama, Kemudian dia berkata, "Kemudian aku mengkhawatirkan anakku, Yahya, celaka karena kuda tersebut." Karena kudanya bergerak-gerak, kemudian dia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. dan aku ceritakan kejadian tersebut." Apakah anda tahu apa yang dikatakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? "Itulah ketentraman yang turun dalam Al Qur'an." (HR Bukhari) Kita harus membaca Kitab Allah 'azza wa jalla di dalam rumah kita sehingga masuk ke dalam rumah kita ketentraman. Allah 'azza wa jalla ketika mengabarkan tentang salah satu tanda kebesaran-Nya dalam surat Ar Rum, Allah berfirman, (yang artinya) : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah. Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri," untuk apa? " supaya kamu merasa tentram kepadanya, " bukan sekedar untuk menyalurkan syahwat biologis saja, bukan! Namun Allah berfirman (yang artinya) " supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Allah jadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang." (QS Ar Rum: 21) Sebuah rumah yang Islam dan keluarga yang Islami harus ada di dalamnya ketentraman, rasa kasih dan sayang, lemah lembut, dan kepedulian. Tidak terdapat di dalamnya diskriminasi antara anak laki-laki dan perempuan, Anda harus berlandaskan pada keadilan dan sikap proporsional. Rumah anda harus bersih dari hal-hal yang Allah haramkan, seperti gambar-gambar dan patung-patung makhluk bernyawa. Dan juga harus bersih dari perselisihan, pertengkaran, perpecahan, dan harus terhindar dari rasa saling curiga. Sebagian orang tua mungkin curiga kepada anaknya, suami curiga pada istrinya atau istri curiga pada suaminya, Kenapa itu terjadi? Karena bahasa yang terlalu to-the-point "Kesini kau, suamiku! Aku lihat kamu berbuat demikian dan demikian, apa maksudmu?" Ayah datang pada anaknya, berkata "Aku lihat kamu pergi dengan si fulan, dan dia itu bukan orang baik dan dia punya catatan buruk." "Wahai anak perempuanku, kamu duduk dengan fulanah, dan dia bukan orang yang baik!" Kenapa demikian? Maka hendaklah menggunakan cara yang baik, tenang, dan penuh nasihat, kita berupaya untuk mendidik mereka dalam ketaatan kepada Allah 'azza wa jalla Rumah kita harus menjadi rumah islami dengan sifat-sifat tersebut, rumah yang bersih dari kemungkaran. Rumah yang bersih dari perselisihan, pertengkaran, dan perseteruan. Rumah yang islami harus memiliki sifat-sifat tersebut, rumah yang menjadi tempat datangnya hidayah. Setiap ayah harus menjadi seorang tentara penjaga di pintu gerbang rumahnya dan di dalam rumahnya. tidak masuk ke dalamnya perkara yang membuat murka Allah 'azza wa jalla dan tidak keluar darinya sesuatu yang Allah 'azza wa jalla haramkan. Rumah harus berdiri di atas kedamaian dan ketenangan, terasa di dalamnya kesenangan, ketentraman dan kesejukan, dan juga ketenangan, kita masuk ke rumah kita karena kita ingin berteduh dari terik, berlindung dari hawa dingin, menyimpan harta dan benda kita. Rumah ini menutupi kita dari pandangan manusia, lantas kenapa malah kita jadikan rumah kita tempat yang buruk bising, ada kegelisahan, dan perselisihan, kenapa? Bagaimana keadaan rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? Rumah beliau dibangun diatas ketentraman. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki sembilan rumah, beliau memiliki sembilan istri. Tidak ada permusuhan, rumah beliau tidak lepas dari masalah, terkadang ada permasalahan. Akan tetapi masalah tidak membesar yang akhirnya berujung pada perceraian, perpisahan, ataupun permusuhan. Karena siapa yang akan jadi korban? Mereka anak-anak! Jadikanlah di sana tempat yang terdapat persatuan, kelembutan, dan saling menasihati. Wahai orang-orang yang beriman, dengarkanlah wahai para penghuni rumah, yang menginginkan rumah yang islami, dan keluarga yang beriman, rumah yang tegak di atas kebaikan ketakwaan dan kesuksesan. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah. atas apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS At Tahrim: 6) Wahai saudaraku, kita di dalam rumah tersebut harus saling menjaga. Dan kita harus menyirami rasa saling menjaga ini dengan air cinta, sehingga menumbuhkan pohon yang penuh berkah dan mengeluarkan buah yang baik, anak-anak, putra dan putri yang baik, putra putri yang bisa saling menjaga. putra putri yang memiliki ikatan batin. Karena sekarang, bahkan dengan saudara kandung! Demi Allah kami sudah melihat dan mendengar sendiri, ada di banyak pengadilan kasus perselisihan antara anak dan ayahnya, antara saudara dan saudaranya sendiri, mereka berseteru dan berselisih, kenapa? Karena jauh dari Kitab Allah 'azza wa jalla Ketika kita tidak berpedoman dengan Kitab Allah 'azza wa jalla di rumah-rumah kita Ketika kita tidak memasukkan sunnah ke dalam rumah-rumah kita. Agar rumah Anda menjadi rumah yang islami, dan keluarga yang baik dan beriman, wahai saudaraku, jadikanlah rumah anda tempat shalat, selain shalat lima waktu Demikianlah dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau shalat sunnah di rumahnya sehingga yang tidak mengerti bisa belajar dari beliau bagaimana tata cara shalat. Anda ingin rumah anda menjadi rumah yang islami, rumah yang baik, maka rumah anda harus ada di dalamnya senda gurau dengan anak-anak. Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah merangkak kemudian ditunggangi oleh Hasan dan Husain di atas punggung beliau. Kemudian mereka berdua berkata pada beliau, "Berjalanlah wahai unta!" Kemudian beliau bersabda, "Sebaik-baik unta adalah unta kalian ini, dan sebaik-baik laki-laki adalah kalian berdua." Betapa rendah hatinya beliau! Anda ingin keluarga yang islami? Anda ingin rumah anda bebas dari masalah? Anda harus bersikap rendah hati terhadap istri dan anggota keluarga Anda. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika memasuki rumah, masuk pula ketentraman dan kasih sayang ke dalam rumah. Ketika beliau masuk, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengawalinya dengan bersiwak di rumah beliau. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah membuat takut keluarganya. Ketika hendak masuk beliau berdiri di samping pintu untuk meminta izin. Beliau juga tidak pernah pergi meninggalkan rumah di malam hari, dan demikianlah wahai saudaraku, kita menginginkan rumah yang islami, kita menginginkan keluarga yang islami, keluarga yang sempurna, kita harus menjadikan keluarga kita islami dengan menegakkan hukum di dalam rumah kita, di dalam 'kerajaan kecil' kita dengan hukum Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Kita berusaha sebaik mungkin bagaimana kita mengatasi masalah-masalah kita. Jangan jadikan masalah-masalah kita sebagai problema, namun kita berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan rumah kita rumah yang solid dalam berdzikir kepada Allah. Yang terakhir, ketika Anda memasuki rumah, aku ingatkan Anda dengan satu hal, Wahai saudaraku, ketika Anda memasuki rumah, sebutlah nama Allah! Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ketika salah seorang dari kalian masuk (rumah) maka ucapkanlah. Ketika salah seorang dari kalian masuk (rumah) kemudian mengucapkan: "Bismillah kami masuk, bismillah kami keluar, dan kepada Tuhan kami, kami bertawakkal. Ya Allah jadikanlah kami dalam keadaan baik ketika keluar dan ketika masuk." Maka setan tidak akan masuk rumah. Dan ketika Anda hendak menyantap makanan, katakanlah, "Bismillah." Maka setan tidak akan ikut makan. Akan tetapi ketika seseorang masuk rumah, ke dalam 'kerajaan kecil'nya, menemui keluarganya, istrinya, putra dan putrinya dia tersenyum kemudian mengucap bismillah,walajna, assalamu 'alaikum, sudah, setan terhenti di luar. Akan tetapi jika Anda masuk rumah dan tidak mengucap salam, maka setan ikut memasuki rumah Anda, kemudian mulai menyebarkan masalah dan memantik api permusuhan dan kebencian antara anda dengan istri Anda dan anak-anak Anda, Karena Anda tidak berdzikir kepada Allah. Kemudian Anda hendak makan dan tidak menyebut nama-Nya, tidak mengucap bismillah Maka setan mendapat jaminan makan dan tempat bermalam darimu, dan sekarang rumah seorang muslim menjadi penginapan bagi setan. Mereka makan minum gratis. Bahkan ketika seorang suami mendatangi istrinya dan tidak mengucap bismillah maka setan ikut campur dalam hubungan mereka, bahkan dalam berhubungan suami istri. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian mendatangi istri kalian maka ucapkanlah: 'bismillah, Ya Allah jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami." Aku memohon kepada Allah 'azza wa jalla agar menjadikan rumah kami dan rumah anda sekalian aman dan damai, yang di dalamnya terdapat ketentraman, kebahagiaan, dan cinta kasih, Allahumma amin. wassaalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.